Home > obat paten >
Posted on Wednesday, February 25, 2009 by Qimindra
ANYAK praktisi medis yang mendengung-dengungkan pentingnya pemakaian antibiotik secara rasional. Namun, saat anak demam, pilek, atau batuk, masih banyak orangtua yang berharap antibiotik dapat menyembuhkan apa pun penyakit anaknya dengan segera. Padahal, tidak semua penyakit memerlukan antibiotik dan tidak semua bibit penyakit dapat dimusnahkan oleh antibiotik, Contohnya flu.
Antibiotik tidak dapat mematikan virus yang merupakan biang keladi flu. "Pada dasarnya, flu akan sembuh sendiri. Pemberian antibiotik hanya menimbulkan efek plasebo," kata dr Purnamawati S Pujiarto, Sp.A. (K), MMPed. Untuk menangani virus flu, lanjutnya, cukup dengan mengonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, dan pemberian obat penurun panas jika suhu tubuh di atas 38,5º C.
Sayangnya, ada juga dokter yang dengan mudah meresepkan antibiotik untuk penyakit-penyakit yang disebabkan virus. Alasannya, stamina tubuh saat sakit sedang turun sehingga perlu diberikan antibiotik agar kuman lain tidak datang dan menyerang tubuh. "Padahal, sejak lahir setiap anak memiliki sistem imunitas yang baik. Ketika penyakit datang, imunitas tubuh akan langsung menghalaunya," ungkap duta WHO untuk penggunaan obat secara rasional ini.
Gunakan secara tepat
Antibiotik berbeda dari obat pada umumnya. Sebagian besar obat bekerja aktif pada sel-sel manusia, sedangkan antibiotik bekerja membunuh bakteri dan sedapat mungkin tidak menyentuh sel-sel manusia. Antibiotik diserap kemudian diedarkan menuju tempat penyebab infeksi. Hanya bakteri yang dibunuh sehingga antibiotik tidak akan berguna jika tubuh tidak terinfeksi bakteri. Antibiotik justru akan membunuh bakteri baik dalam tubuh. Antibiotik baru diperlukan bila kita terkena infeksi bakteri, seperti tifus, tuberkulosis, infeksi telinga, atau infeksi sinus berat.
Jika kita memang memerlukan antibiotik karena terkena infeksi bakteri, pastikan dokter meresepkan antibiotik yang hanya bekerja pada bakteri yang dituju, yaitu antibiotik spektrum sempit (narrow spectrum antibiotic). Infeksi bakteri yang ringan akan diberikan antibiotik yang bekerja terhadap bakteri gram positif (yang lebih mudah dilawan). Sementara untuk infeksi bakteri yang lebih berat seperti tifus atau pneumonia akan diberikan antibiotik yang juga membunuh bakteri gram negatif.
Penggunaan atau pemberian antibiotik sebenarnya tidak membuat kondisi tubuh semakin baik, justru merusak sistem kekebalan tubuh karena imunitas kita bisa menurun akibat pemakaiannya. Alhasil, beberapa waktu kemudian kita mudah jatuh sakit kembali. Jika pemberian antibiotik dilakukan berulang-ulang, ujung-ujungnya kita jadi mudah sakit dan harus bolak-balik ke dokter gara-gara penggunaan antibiotik yang tidak rasional.
Akibat lain dari pemberian antibiotik yang tidak tepat adalah timbulnya kuman yang resisten. Setiap makhluk memiliki kemampuan untuk bertahan, begitu pula bakteri dan kuman. Jika jasad renik ini diserang terus-menerus, maka akan tercipta suatu sistem untuk bertahan dengan cara bermutasi atau berubah bentuk sehingga sulit dibunuh oleh antibiotik. "Jadi, semakin sering mengonsumsi antibiotik, makin resisten pula bakteri, parasit, atau jamur tersebut," kata dr Purnamawati.(kompas.com)
Category Article antibiotika, dokter umum, obat generik, obat paten
Dukung saya dalam lomba SEO
My Blog List
Popular Posts
-
PERNAH mengalami nyeri saat kencing dan kadang keluar darah? Jika pernah, waspadalah. Bisa jadi gejala tersebut merupakan pertanda awal Anda...
-
KaltimPost, Rabu,19 Maret 2008 Tanya: Dok, Apisate itu obat apa? teman saya sering menggunakannya tanpa resep dokter.apa efek samping dan ke...
-
TB pd anak menjadi masalah tersendiri krn kespesifikan dari penyakitnya & umur yg memang beda dg orang dewasa. Bagimana menyikapinya???
-
Waspadai Sindrom terowongan tangan atau carpal tunnel syndroma (CTS). Serangan penyakit syaraf tangan yang terpasang di pergelangan tangan d...
-
Kaltim Post,22 Februari 2008 PERNAH melihat seorang anak dengan penyakit kulit yang yang menjalar seperti terowongan di kaki? Jika diperhati...
-
Dok bagaimana cara menghilangkan flek hitam pada wajah, jenis wajah saya kering dan bagaimana menghilangkan bekas cacar pada wajah.(0813465x...
-
Blogger Nusantara Blogpreneur Indonesia . Dunia blogging Indonesia terus bergerak dinamis, seperti dinamisnya kehidupan di dunia nyata....
-
Berikut ini ringkasan kasus Cutaneous larva migrans (CLM) di tempat yang tidak biasanya.Kasus ini seorang wanita 50 tahun yang menderita CLM...
-
ADA gunjingan bahwa banyak suami punya wanita idaman lain (WIL) saat istri sedang hamil. Alasannya macam-macam, dari yang kasihan menggauli ...
-
COMPREHENSIVE STROKE CARE - ppt video online download : outlines Consequencies & Impacts of Stroke Stroke : Definition and Type Recogni...
Labels
Dukung saya
Blogger Nusantara Blogpreneur Indonesia
Blog Archive
-
►
2020
(1)
- ► 11/15 - 11/22 (1)
-
►
2017
(3)
- ► 12/03 - 12/10 (2)
- ► 11/19 - 11/26 (1)
-
►
2014
(1)
- ► 09/07 - 09/14 (1)
-
►
2011
(2)
- ► 09/25 - 10/02 (2)
-
►
2010
(8)
- ► 03/21 - 03/28 (8)
-
▼
2009
(24)
- ► 03/22 - 03/29 (4)
- ► 03/15 - 03/22 (4)
- ► 03/08 - 03/15 (3)
- ► 03/01 - 03/08 (5)
- ► 02/15 - 02/22 (2)
- ► 02/08 - 02/15 (3)
- ► 02/01 - 02/08 (1)
-
►
2008
(51)
- ► 11/30 - 12/07 (2)
- ► 11/23 - 11/30 (3)
- ► 11/16 - 11/23 (3)
- ► 11/09 - 11/16 (5)
- ► 11/02 - 11/09 (2)
- ► 10/26 - 11/02 (1)
- ► 10/19 - 10/26 (1)
- ► 10/12 - 10/19 (1)
- ► 10/05 - 10/12 (2)
- ► 09/28 - 10/05 (3)
- ► 09/21 - 09/28 (1)
- ► 09/14 - 09/21 (3)
- ► 09/07 - 09/14 (1)
- ► 06/08 - 06/15 (1)
- ► 04/20 - 04/27 (1)
- ► 03/23 - 03/30 (3)
- ► 03/16 - 03/23 (1)
- ► 03/02 - 03/09 (2)
- ► 02/24 - 03/02 (2)
- ► 02/17 - 02/24 (6)
- ► 02/10 - 02/17 (7)