Ketamine, zat apakah itu buat kesehatan??

Badan Pengawas Obat dan Makanan/BPOM telah mengusulkan kepada Departemen Kesehatan, Departemen Perdagangan dan Departemen Perindustrian untuk memperketat pengawasan dan mengusulkan agar zat ketamine dimasukkan dalam daftar psikotropika.

"Setahun terakhir ini ketamine secara ilegal masuk ke Indonesia," kata Direktur Pengawasan Narkotik dan Psikotropika BPOM Danardi saat dihubungi di Bandung, Selasa (24/3).

Menurut Danardi, ketamine secara medis termasuk obat dalam daftar G, yakni obat dengan resep dokter dan tidak dijual bebas. Ketamine ini biasanya digunakan untuk anestesi atau pembiusan.

"Ini obat lama dan pembiusan untuk manusia dengan ketamine sudah jarang dilakukan. Obat-obat yang baru sudah banyak masuk, yang efektivitasnya tinggi dan efek sampingnya kecil. Sekarang ketamine dipakai dokter untuk membius binatang," kata Danardi.

Ketamine memiliki efek samping yaitu halusinasi pada kulit dan penglihatan. Pada kulit, pasien akan merasa seperti ada semut yang merambat atau seperti diraba. Sementara pada penglihatan, pasien akan bisa melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat orang pada umumnya. Bisa juga pasien bicara tanpa kontrol sebagai efek penggunaan ketamine.

"Ini yang dicari oleh penyalahgunaan ketamine. Polisi sudah menemukan ketamin setahun ini. Karena tidak masuk psikotropika, maka para bandar mengimpor ketamine secara ilegal," kata Danardi.

Impor legal

Impor legal ketamine dilakukan oleh 20 pengimpor terdaftar, yakni perusahaan atau pedagang besar farmasi untuk keperluan medis. Namun karena ketamine jarang digunakan, kini hanya ada empat importir aktif.

"Kalau ilegal, itu tugas pokok polisi menangkapnya. Kalau melalui pintu resmi, Bea Cukai sebagai palang pintunya. Bea Cukai memiliki daftar 20 importir yang mendapat izin impor ketamin secara legal. Para importir punya dokumen persetujuan impor. Sebelum impor mereka meminta persetujuan BPOM, berapa kilogram ketamine yang akan diimpor dari negara tertentu," kata Danardi.

Setelah mengimpor, para importir akan memberitahukan kepada BPOM secara reguler. "Kami juga melakukan audit ke importir secara rutin satu bulan atau tiga bulan sekali sesuai jadwal," papar Danardi.

Ia menambahkan, kebutuhan ketamine untuk seluruh Indonesia sebesar 100 kg untuk satu tahun. Sementara itu, polisi telah menangkap bandar narkoba dan menemukan 300 kg ketamine.

Menurut Danardi, saat ini ada 23 bahan zat prekrusor narkotika psikotropika yang diawasi. Namun, kenyataannya masih ada bahan yang belum ditentukan/digolongkan dalam zat yang diawasi secara rutin, seperti thyonil chloride, red fosfor untuk bahan korek api, dan iodine untuk obat kompres atau disinfektan.

"Ini bahan-bahan bagus jika digunakan secara benar. Tapi kita ingin bahan-bahan itu diawasi secara ketat, karena jika bahan-bahan tersebut diramu oleh ahli farmasi yang tidak bertanggung jawab, mereka bisa menjadi bahan psikotropika," kata Danardi.