Cegah Wasir , Ambeian, Hemorrhoid, dengan Makanan Berserat

WASIR? Ah, itu sangat menyiksa. Begitu kata orang yang pernah menderita wasir. Karena itu, bagi Anda yang kebetulan tak menderita wasir, alangkah baiknya melakukan pencegahan agar tak sampai mengalami hal-hal yang menyiksa itu.

Menurut dokter umum Agustining Rahayu, ambeien atau wasir dalam istilah kedokteran dikenal dengan nama Hemorrhoids, yakni, pelebaran pembuluh darah vena pada daerah rektum dan perianal (sekitar anus). Umumnya, Hemorrhoids disebabkan karena susah buang air besar (BAB) lalu dipaksakan mengeluarkan kotoran. Sementara penyebab susah BAB ini adalah kurangnya mengonsumsi makanan berserat, kurang minum dan kurang berolahraga.

“Penyebab lain adalah sering duduk dalam waktu yang lama sampai seharian penuh, sering mengangkat yang berat-berat, juga kehamilan,” sebutnya.

Dijelaskan, pada kehamilan dan saat melahirkan Hemorrhoids terjadi karena adanya peningkatan tekanan pada pembuluh darah vena, pada daerah rektum dan perianal, serta semakin besar risikonya jika ada kelemahan pada otot dasar panggul

Kelemahan otot dasar panggul ini, lanjutnya, biasanya terjadi pada wanita yang sering melahirkan tanpa diimbangi dengan latihan mengembalikan kekuatan otot dasar panggul (Kegel’s Exercise).

Wanita yang akrab disapa dr Ayu ini menjelaskan, Hemorrhoid terbagi dalam beberapa derajat, yakni:

1. Derajat 1: Hemorrhoids terletak hanya di dalam (tidak menonjol keluar). Hanya dapat dilihat dengan teropong yang disebut proktoskop/anuskop. Gejala paling jelas adalah perdarahan waktu buang air besar.

2. Derajat 2: Letak Hemorrhoids bisa di dalam dan bisa menonjol keluar, tapi bisa masuk kembali masuk ke dalam dengan sendirinya secara spontan.

3. Derajat 3: Menonjol keluar dan hanya bisa masuk kembali dengan bantuan tangan (didorong masuk).

4. Derajat 4: Menonjol keluar dan tidak bisa lagi kembali ke dalam, tetapi biasanya tidak sakit, walaupun banyak juga kasus yang disertai rasa nyeri. Keadaan ini, tuturnya, biasa disebut inkarserasi.

Lebih lanjut dikatakan, pada hemorrhoid ringan (derajat 1 dan 2) pengobatan biasanya dilakukan dengan gaya hidup sehat, yaitu pola makan yang baik yakni banyak mengonsumsi serat, minum air putih minimal 2 liter/hari, berolahraga teratur, dan tidak sering mengangkat beban berat.

Namun, jika dengan cara tersebut belum membantu, maka ditambah dengan pengobatan medis. “Biasanya diberikan obat-obatan untuk memperlancar peredaran darah di sekitar anus dan menghilangkan tonjolan, bengkak serta perdarahan. Obat-obatan tersebut dapat berupa tablet, supposutoria seperti peluru yang dimasukkan ke anus atau berupa salep, juga dapat berupa suntikan di daerah sekitar anus,” papar dr Ayu.

Sementara, pada hemorrhoid derajat 3 dan 4, lanjutnya, biasanya dilakukan operasi untuk mengangkat benjolan yang sudah tidak dapat diterapi lagi dengan obat-obatan. Selain operasi, teknik ligasi atau pengikatan juga biasa dilakukan sebagai salah satu cara pengobatan.

“Yang perlu diingat, walaupun hemorrhoid telah dioperasi, kemungkinan untuk kambuh lagi tetap ada jika gaya hidup tidak sehat. Jadi, mulailah untuk hidup sehat dari sekarang, karena bukan hanya terhindar dari hemorrhoid tetapi juga penyakit-penyakit yang lain,” tandasnya.(dha)